I Dreamed a Dream
Gua mimpi, ada sebuah tempat kerja yang mana proses rekrutmennya adalah berdasarkan prestasi, BUKAN karena koneksi.
gua mimpi, ada sebuah tempat di mana KASIH itu benar-benar dipraktekkan.. di mana selalu ada kesempatan kedua, bukannya persaingan yang diutamakan.
gua mimpi, ada sebuah tempat kerja di mana pelanggaran adalah pelanggaran; sebuah tempat kerja di mana dosa ngegosipin orang, mencuri, iri hati, dengki, dan zinah itu setara; di mana dosa kecil dan dosa besar itu konsekuensinya sama.
gua mimpi, kalimat-kalimat bernuansa pemaksaan standar hidup seseorang terhadap orang lain seperti "kapan tamat", atau "kapan nikah" yang memaksakan orang lain untuk hidup sesuai dengan kemauannya digantikan dengan kalimat-kalimat motivasi.
gua mimpi juga, ada sebuah tempat kerja di mana semua orang sadar bahwa mereka semua adalah manusia yang berdosa, bukan malaikat yang bebas menghakimi, menunjuk kesalahan orang lain.
dan gua mimpi, ada sebuah tempat di mana karya seni seorang pemula itu SANGAT DIHARGAI, dan bukan hanya dihargai sesaat, hasil karyanya dipakai, kemudian sang seniman itu dicampakkan begitu aja.
Tapi setelah gua bangun dan lihat dunia di sekitar, gua cuma bisa setengah tertunduk dan tersenyum kecil....
dan hanya bisa berharap, gua hidup di dunia utopia yang cuma ada di dalam mimpi gua, dan berharap gua bisa selalu ke dunia itu, daripada kembali ke dunia nyata dan menyapa hari dengan sebuah hembusan nafas penat yang panjang.
gua mimpi, ada sebuah tempat di mana KASIH itu benar-benar dipraktekkan.. di mana selalu ada kesempatan kedua, bukannya persaingan yang diutamakan.
gua mimpi, ada sebuah tempat kerja di mana pelanggaran adalah pelanggaran; sebuah tempat kerja di mana dosa ngegosipin orang, mencuri, iri hati, dengki, dan zinah itu setara; di mana dosa kecil dan dosa besar itu konsekuensinya sama.
gua mimpi, kalimat-kalimat bernuansa pemaksaan standar hidup seseorang terhadap orang lain seperti "kapan tamat", atau "kapan nikah" yang memaksakan orang lain untuk hidup sesuai dengan kemauannya digantikan dengan kalimat-kalimat motivasi.
gua mimpi juga, ada sebuah tempat kerja di mana semua orang sadar bahwa mereka semua adalah manusia yang berdosa, bukan malaikat yang bebas menghakimi, menunjuk kesalahan orang lain.
dan gua mimpi, ada sebuah tempat di mana karya seni seorang pemula itu SANGAT DIHARGAI, dan bukan hanya dihargai sesaat, hasil karyanya dipakai, kemudian sang seniman itu dicampakkan begitu aja.
Tapi setelah gua bangun dan lihat dunia di sekitar, gua cuma bisa setengah tertunduk dan tersenyum kecil....
dan hanya bisa berharap, gua hidup di dunia utopia yang cuma ada di dalam mimpi gua, dan berharap gua bisa selalu ke dunia itu, daripada kembali ke dunia nyata dan menyapa hari dengan sebuah hembusan nafas penat yang panjang.
Comments
Post a Comment
Thank you for commenting :)