Sebuah Pandangan Overstereotyped Mengenai Keadaan Manado


Um... Let me start dengan fakta cuaca yang sedang terjadi di Manado sekarang ini. Saat ini, Manado (and I believe that other cities do) sedang mengalami cuaca yang agak nggak beres. Hujan kencang hampir tiap sore mengguyur kota dan bahkan sampe ke gunung-gunung, sampe-sampe ada beberapa desa yang terendam banjir trus tanaman mereka gagal panen. Di pusat kota, hujan yang pake embel-embel angin lebat ini bikin beberapa lapak harus tutup (yess!! akhirnya jalan-jalan dan trotoar bisa jadi agak enakan buat dilewatin, tanpa harus sempit2an bagi area ama pedagang2 itu), bahkan di beberapa jalan protokol, banjir tinggi banget bikin mobil-mobil pada kerendam bahkan macet karena air udah masuk ke dalam mobil.

Tapi, cekidot deh. Ironisnya, tu jalan masih tetep aja dilewatin..
Demam Natal dan Tahun baru bikin orang-orang nggak peduli dengan hujan badai ato banjir, yang penting mereka bisa dapet minuman soda yang biasa mereka minum di hari-hari begini, ato bahan-bahan untuk bikin kue... Mereka ngga peduli sebasah apa mereka nantinya, ato sepadat apa tu pusat-pusat belanja nantinya, tapi mereka hanya pikirin apa yang mereka harus dapat. *sigh* egois banget deh.

Gua pernah tuh pas turun ke pusat kota, kaget dengan kepadatan manusia-manusia yang pada belanja. Pas nyampe di toko sepatu, gua nggak liat keadaan toko sepatu yang seperti biasanya, rapih dan cozy banget, instead i saw messy displays with unorganized shoes and damn crowded people. Orang-orang udah keliatan like they are cannibals coming down from the jungles and go shopping. soooo messy.

Sama sekali gua ngga liat kesederhanaan dari mereka. Bayangin aja, hanya karena mo misa di geeja aja, harus beli sepatu baru, baju baru, perhiasan baru... buset dah. Nggak banget lah kalo mo turun ke pusat kota di liburan akhir tahun gini. Sama sekali ngga bisa refreshing. Lagian, semua orang hanya mikir keadaannya mereka doang. Jalan desak-desakan dengan prinsip "Kalo sempit, dobrak aja.. biarin orang lain kejepit, yang penting gua bisa lewat" OH NO.

then, a question came into my mind, "Apa yang seharusnya kita lakukan di hari raya Natal, yang seharusnya mengingat bahwa Jesus was once here, on earth. (even though it's not exactly December 25)"

Comments